Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD Tahun 2022
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD Tahun 2022
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah menerbitkan keputusan tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD Tahun 2022.
Keputusan tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD Tahun 2022 tersebut bernomor 0424/I/Bs.00.01/2022 tertanggal 16 Agustus 2022.
Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD Tahun 2022 diterbitkan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (1) Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pembakuan dan Kodifikasi Kaidah Bahasa Indonesia, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berwenang melakukan pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia.
2. Bahwa pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia yang berupa tata aksara dituangkan dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
3. Bahwa Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 0321/I/BS.00.00/2021 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sudah tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia sehingga perlu diganti.
Diktum KESATU : Menetapkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang selanjutnya disingkat EYD sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.
Diktum KEDUA : EYD sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan pedoman dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Diktum KETIGA : EYD sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan oleh instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Diktum KEEMPAT : Pada saat Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 0321/I/BS.00.00/2021 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Diktum KELIMA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Huruf
Huruf dalam abjad bahasa Indonesia ada 26 seperti dalam tabel berikut.
Huruf Vokal
Vokal dalam bahasa Indonesia dilambangkan menjadi lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.
*) Untuk membedakan pengucapan, pada huruf e pepet dapat diberikan tanda diakritik (ê) yang dilafalkan [ə].
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras.
Upacara itu dihadiri pejabat teras [têras] Bank Indonesia.
Kami menonton film seri.
Pertandingan itu berakhir seri [sêri].
Seret saja barang itu jika berat!
Makanan ini membuat kerongkonganku seret [sêrêt].
Huruf Konsonan
Konsonan dalam bahasa Indonesia dilambangkan menjadi 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
*) Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan bidang tertentu. Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s] dan pada posisi tengah atau akhir diucapkan [ks].
Gabungan Huruf Vokal
1. Monoftong
Monoftong dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan gabungan huruf vokal eu yang dilafalkan [ɘ].
2. Diftong
Diftong dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.
Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy melambangkan satu bunyi konsonan.
Huruf Kapital
1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Tolong ambilkan buku itu!
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam 1 jam.
2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
André-Marie Ampère
James Watt
Mujair
Rudolf Diesel
Bapak Koperasi
Jenderal Kancil
3. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
5 ampere
15 watt
ikan mujair
mesin diesel
4. Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum, dan rumus.
Misalnya:
teori Darwin
hukum Archimedes
rumus Phytagoras
5. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, kecuali dituliskan sebagai awal nama atau huruf pertama kata tugas dari.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Ayam Jantan dari Timur
Charles Adriaan van Ophuijsen
Salah satu pencetak gol terbanyak adalah Van Basten.
6. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Ibu berpesan, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
“Besok pagi,” kata Rino, “mereka akan berangkat.”
7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam hal tertentu yang berkaitan dengan nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti Tuhan serta singkatan nama Tuhan.
Misalnya:
Buddha
Hindu
Islam
Kristen
Konghucu
Al-Qur’an
Alkitab
Weda
Allah
Tuhan
Allah Yang Maha Kuasa akan menunjukkan jalan-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Tuhan YME (Yang Maha Esa)
Allah Swt. (Subhanahuwataala)
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, kebangsawanan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang dan gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Teuku Umar
La Ode Khairudin
Kiai Haji Hasjim Asjarie
Doktor Mohammad Hatta
Irwansyah, Magister Humaniora
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Raden.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Siap, Jenderal.
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai penggantinama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Anton M. Moeliono
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri
Gubernur Papua Barat
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama seperti pada namabangsa, suku, bahasa, dan aksara.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Tolaki
aksara Kaganga
12. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, danaksara yang berupa bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kesunda-sundaan
13. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun,bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah
bulan Agustus
hari Jumat
hari Lebaran
tarikh Masehi
bulan Maulid
hari Galungan
hari Natal
14. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari Pendidikan Nasional
15. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
16. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Benua Afrika Teluk Persia
Asia Tenggara Terusan Suez
Pulau Miangas Jawa Barat
Jazirah Arab Jakarta
Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Konawe
Gunung Semeru Kota Kupang
Pergunungan Himalaya Kecamatan Rengasdengklok
Bukit Barisan Distrik Samofa
Danau Toba Desa Sentul
Ngarai Sianok Kelurahan Rawamangun
Lembah Baliem Jalan Polonia
Sungai Mamberamo Gang Kelinci
Tanjung Harapan Lantai II Gedung Tabrani
Selat Lombok Ruang Poerwadarminta Gedung Yudistira
17. Huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di sungai
menyeberangi selat
berenang di danau
18. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Catatan:
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
19. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah.
Misalnya:
batik Cirebon
bubur Manado
film Indonesia
kopi Gayo
satai Madura
soto Banjar
tari Bali
20. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas.
Misalnya:
Bosnia dan Herzegovina
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 tentang
Penggunaan Bahasa Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
21. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Berita berjudul “Listrik Sahabat Petani” dimuat di paktani.com.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
22. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar dan nama pangkat.
Misalnya:
S.E. sarjana ekonomi
M.Si. magister sains
Hj. hajah
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
K.R.T. kanjeng raden tumenggung
Kol. kolonel
23. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan lain (termasuk unsur bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dedi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata Rani.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Selamat belajar, Anak-Anak.”
“Sampai berjumpa kembali, Teman-Teman.”
Catatan:
a. Kata Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Hanya teman Anda yang mengerti masalah itu.
b. Kata atau ungkapan yang digunakan dalam pengacuan ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
“Besok Paman akan datang bersama kakakmu.”
c. Istilah kekerabatan yang diikuti oleh kata yang menunjukkan kepemilikan ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Huruf Miring
1. Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, judul film, judul album lagu, judul acara televisi, judul siniar, judul lakon, dan nama media massa yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kelima. Cetakan kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Acara Bulan Bahasa dimuat di kabarbahasa.com.
Sinetron Keluarga Cemara sudah ditayangkan sebanyak belasan episode.
Film Habibie dan Ainun diangkat dari kisah nyata.
Menteri Pendidikan meluncurkan album Simfoni Merdeka Belajar.
Siniar Celetuk Bahasa mengangkat tema kebahasaan.
Lakon Petruk Jadi Raja dipentaskan semalam suntuk.
2. Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Misalnya:
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Imbuhan ber- pada kata berjasa bermakna ‘memiliki’.
Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan tanda baca.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan!
3. Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah dan bahasa asing.
Misalnya:
Kita perlu memperhitungkan rencana kegiatan dengan baik agar tidak malapeh awo.
Nama ilmiah buah manggis adalah Garcinia mangostana.
Weltanschauung bermakna ‘pandangan dunia’.
Ungkapan tut wuri handayani merupakan semboyan pendidikan.
Istilah men sana in corpore sano sering digunakan dalam bidang olahraga.
Catatan:
a. Nama diri, seperti nama orang, lembaga, organisasi, atau merek dagang dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
b. Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah satu.
Huruf Tebal
1. Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam ejaan bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.
Catatan:
Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak tebal ditandai dengan garis bawah dua.
2. Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian karangan, seperti bab atau subbab.
Misalnya:
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia saat ini diwarnai oleh bahasa standar ….
Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan munculnya sikap beragam ….
Masalah
Penelitian ini hanya membatasi perencanaan bahasa ….
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sikap bahasa ….
……
Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD selengkapnya dapat dibaca dan di unduh pada tautan berikut ini.
Selengkapnya untuk mendapatkan file Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD Tahun 2022 KLIK :
👉=======UNDUH DISINI=======👈
Jangan sampai ketinggalan info-info terbaru dari kami, & jangan lupa untuk berbagi info dengan cara membagikan / share artikel ini. Terimakasih
Posting Komentar untuk "Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakaan EYD Tahun 2022"